PONTIANAK|ACEHINFO-Seorang perempuan yang disebut pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh membuat heboh warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dia merampas mikrofon Masjid Raya Mujahidin kota Pontianak, saat khatib sedang berkhutbah.

Peristiwa itu terjadi jumat kemarin, saat khatib shalat Jumat itu sedang membacakan rukun dua al khutbah. Dia meringsek ke mimbar masjid dan merampas pengeras suara, dan berteriak histeris.

Sebelum menjalankan aksinya, perempuan berinisial QA berusia 41 tahun itu diketahui beberapa kali kerap beri’tikaf di masjid itu. Karena itu warga tak menyangka perempuan itu akan berbuat onar di masjid itu.

Warga kemudian mengamankannya dan membawanya ke Polres Kota Pontianak. Kapolresta Pontianak, Komisaris Besar Polisi Andi Herindra, mengatakan, perempuan itu merupakan warga Lumajang Jawa Timur.

“Yang bersangkutan ini tinggal di sekitaran Pontianak, tapi kami masih dalami, karena dari KTP diketahui yang bersangkutan berasal dari Lumajang,” kata Andi, seperti dikutip dari Hi Pontianak, Sabtu (7/4).

Menurut Andi, dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa wanita itu memiliki riwayat penyakit kejiwaan dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa Malang dan Banda Aceh. Polisi masih menyelidiki siapa keluarganya di kota itu. Karena berdasarkan pengakuannya, seluruh keluarga inti dari QA berada di Pulau Jawa.

“Saat diperiksa tidak ada barang berbahaya hanya ada KTP dan ATM,” ujar Andi, usai polisi membawanya ke RSJ Sungai Bangkong Pontianak.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Lumajang terkait QA dan berhasil mengontak mantan suaminya. QA diketahui memiliki dua anak, berusia 18 tahun dan 13 tahun.

Menurut keterangan keluarga, QA hendak ke Sulawesi Selatan namun belakangan menghilang dan tidak ada kabar. Mantan suaminya bilang, dia sulit berkomunikasi dengan QA karena kerap bersikap emosional.

Sejak 2013 QA mengalami riwayat gangguan jiwa, setelah ayahnya meninggal dunia. Pada 2014 QA dirawat di RSJ Malang. Pada tahun 2016, QA bercerai dengan sang suami, kemudian pada 2021 lalu kata Andi, perempuan itu pernah dirawat di RSJ Banda Aceh.

Wilhelmina, dokter jaga IGD UPT Sungai Bangkong mengatakan, beradarkan keterangan yang berhasil digali dari perempuan itu, QA sudah putus minum obat setahun terakhir.

“Jadi biasanya, bila pasien yang sudah pernah mengkonsumsi obat jiwa, kemudian tidak minum obat teratur, maka akan menimbulkan gejala yang lebih parah,” ujarnya. []