BANDA ACEH | ACEH INFO – Merevitalisasi kembali semangat Buya Ismail Hasan Metareum merupakan sebuah keharusan bagi pemuda Aceh, terutama bagi politisi muda di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu disampaikan Munawar Khalil salah satu calon anggota legislatif (Caleg) PPP untuk DPR RI dari daerah pemilihan Aceh II.
Munawar Khalil menilai Buya Ismail Hasan Metareum merupakan salah satu tokoh Aceh yang tercatat dalam sejarah perpolitikan Indonesia sebagai lokomotif utama PPP, yang pernah memimpin DPP PPP pada periode 1989 – 1998. Bahkan sukses menjabat sebagai Wakil Ketua DPR/MPR, serta menjadi Penasehat Khusus Delegasi Indonesia pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada tahun 1978.
Karena itu kata Munawar Khalil, ketika Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Mardiono meminta anak muda Aceh untuk meneladani Buya Ismail Hasan Metareum, dirinya menyambut positif dan sangat mendukung hal tersebut.
Baca Juga: Munawar Khalil Membangun Demokrasi Berlandaskan Islam
“Aceh punya sejarah kuat dalam kejayaan PPP, Buya Hasan Metareum menjadi bagian dari sejarah itu. Sejarah harus cermin, bagaimana kita menapak untuk membangun masa depan persatuan Indonesia dengan berkaca pada keberhasilan Buya Ismail Hasan Metareum,” kata Munawar Khalil yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI).
Munawar Khalil menambahkan, sebagai anak muda Aceh, dari dulu dirinya sudah mengidolakan Buya Ismail Hasan Metareum, meneladani sosoknya yang berhasil mempimpin PPP di kancah perpolitikan Indonesia. Bahkan hal itu pula yang kemudian menjadi salah satu alasan pria kelahiran Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, 18 November 1991 ini bergabung dengan PPP.
Bagi Munawar Khalil, PPP sebagai partai politik telah memiliki jejak rekam yang panjang dalam membela dan memperjuangkan aspirasi dan keadilan bagi rakyat Aceh. Karena itu, berkaca pada spririt Buya Ismail Hasan Metareum, dirinya memantapkan diri ikut dalam dalam kontestasi dan akan berjuang agar politik sebagai sarana pergantian kekuasaan secara demokratis, bisa memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Aceh, terutama dalam hal keadilan dan tercapainya kesejahteraan.
Baca Juga: Munawar Khalil Pimpin Ikatan Alumni Fisip Universitas Syiah Kuala
Bagi mantan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) ini berpendapat bahwa, demokrasi merupakan alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Sebagai mantan aktivis mahasiswa ia paham betul bahwa demokrasi bukan semata prosedur, yang hanya dimaknai sebagai cara untuk merebut atau mendapakat kekuasaan. Lebih dari itu.
“Secara subtansi, demokrasi meliputi banyak hal, seperti partisipasi masyarakat, kebebasan dalam berpendapat, berkumpul, termasuk pula jaminan untuk bisa menyampaikan pendapat dalam konteks kepentingan publik,” jelas Munawar Khalil yang baru-baru ini dilantik sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (IKA FISIP) Universitas Syiah Kuala.[]