31.8 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Amal Hasan Ajak Warga Lestarikan dan Revitalisasi Adat Budaya Daerah

CALANG | ACEH INFO – Tokoh muda Kabupaten Aceh Jaya, Amal Hasan mengajak masyarakat untuk memperkuat tradisi dan merevitalisasi adat berbasis kearifan lokal. Hal itu disampaikan Amal Hasan saat menghadiri acara Khanduri Jeurat  di masjid An Nur, Gampong Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabe, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu, 3 Juni 2023.

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang hari itu turut dihadiri tokoh pemekaran Kabupaten Aceh Jaya Adnan NS, ulama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta ratusan warga, mereka ikut larut dalam doa dan zikir bersama. Tausiah dan doa dipimpin oleh Imum Chik Masjid An Nur, Teungku Zurkarnain.

Keuchik Dayah Baro, Afrizal Azam menjelaskan, khanduri jeurat digelar dalam rangka memperingati dan mengenang korban tsunami. Selain ceramah dan doa bersama, panitia juga menggelar dalail khairat, yasinan, menyantuni anak yatim, serta makan kenduri bersama.

“Kami peringati dan mengenang korban tsunami dengan mengambil penanggalan tahun hijriah. Jadi nanti waktu peringatan secara tahun miladiyah atau tahun masehi pada 26 Desember, kami tinggal ikut acara pemerintah,” jelas Afrizal Azam.

Baca Juga: Amal Hasan Gaduh Soal Gangguan Layanan Bank Jangan Terjebak Pada Revisi Qanun LKS

Afrizal Azam menambahkan, khanduri jeurat merupakan sebuah tradisi atau kearifan lokal warisan orang-orang tua terdahulu. Tradisi tersebut sudah lama tidak dilaksanakan, ketika dia dipercayakan sebagai kepala desa, tradisi kenduri dan doa bersama untuk arwah leluhur itu digelar kembali.

Sementara itu Amal Hasan tokoh muda Aceh Jaya mantan Direksi Bank Aceh yang ikut menghadiri acara tersebut menegaskan, merupakan kewajiban bersama untuk merawat tradisi dan merevitalisasi adat istiadat sebagai keraifan lokal, salah satunya seperti gelaran khanduri jeurat.

“Kegiatan ini juga momentum bagi seluruh warga Aceh Jaya untuk menziarahi makam orang tua, keluarga dan sanak saudara di kampung halamannya. Almarhum dan almarhumah kedua orang tua saya juga di kawasan perkuburan (jeurat) di kawasan Masjid An Nur ini. Bila sebelumnya kita berziarah secara sendiri-sendiri, hari ini secara bersama-sama sambil bersilaturrahmi dan berdoa bersama, tradisi seperti ini harus kita pertahankan, apa lagi ada nilai-nilai syiar Islam di dalamnya,” jelas Amal Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Ikafensy).

Amal Hasan menambahkan, dalam berbagai riwayat dan literatur dulunya ritual khanduri jeurat dilakukan hingga tiga hari. Masyarakat secara swadaya menyiapkan berbagai rangkaian persiapan kegiatan secara bersama-sama, termasuk menu khanduri dari beragam masakan, sehingga dalam pelaksanaanya mengandung khasanah sosial dalam aspek kebersamaan dan kedermawanan, serta semangat kegotongroyongan.

“Khasanah sosial ini dapat menjadi penguat kesetiakawanan dan kekompakan dalam interaksi sosial antar masyarakat, sehingga tidak mudah dipecah-belah oleh pihak lain. Apa lagi dalam beberapa tahun terakhir situasi politik dan sosial kemasyarakatan di negara kita sedang berada di masa-masa yang rentan terjadinya konflik sikap dan idealisme antar warga. Jadi kita berharap kegiatan khanduri jeurat ini harus kita pertahankan dengan cara merevitalisasi dan memperkuatnya kembali, secara kelembagaan dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya,” tegas Amal Hasan, yang oleh beberapa tokoh diharapkan mnejadi pemimpin Aceh Jaya pada 2024 nanti.

Selain itu kata Amal Hasan, Aceh memiliki Qanun No.8 tahun 2019 tentang Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga keistmewaan yang mengurusi adat istiadat. Peran lembaga tersebut sangat penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat Aceh yang Islami. Pemerintah daerah wajib memperkuat dan memfasilitasi berbagai program penguatan tradisi adat dan budaya daerah, serta masyarakat harus berpartisipasi maksimal mengawal dan mendorong seluruh stakeholder untuk melestarikan adat budaya lokal sejaca berkelanjutan.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama agar adat istiadat dan tradisi warisan Endatu tidak hilang ditelan zaman, yang juga lebih penting untuk diketahui oleh semua kita bahwa tradisi adat dan budaya ini ketika mampu dikelola dan dilestarikan dengan baik juga akan menjadi salahs atu potensi ekonomi baru bagi masyarakat dan daerah melalui sektor pariwisatan dan ekonomi kreatif,” pungkas Amal Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum BPC Perhumas Indonesia Provinsi Aceh.[]

Baca Juga: Amal Hasan Tatakelola Perkebunan di Aceh Jaya Harus Diaktifkan

 

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS