ISTANBUL | ACEH INFO – Forum Mahasiswa Aceh Dunia (FORMAD) mengharap kunjungan Gubernur Aceh Nova Iriansyah beserta tim ke Amerika Serikat atas undangan University of Rhonde Island, jangan hanya terkesan healing semata, tapi harus ada hasil untuk kemajuan pendidikan Aceh.

Hal itu disampaikan Koordinator Pendidikan dan Informasi FORMAD, Muhammad Haykal, mahasiswa Aceh yang sedang menjalani pendidikan di Marmara University, Turki, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 12 Mei 2022.

“Pemerintah harus mampu memperlihatkan hasil yang nyata kepada masyarakat Aceh dampak positif dari kunjungan, sehingga opini publik Aceh tidak terkesan ini hanya healing semata,” ujarnya.

Menurutnya, FORMAD pernah mengusulkan kepada Pemerintah Aceh agar lebih terjadwal diadakannya kegiatan kegiatan pameran beasiswa di Aceh. FORMAD dengan jaringan mahasiswa di seluruh dunia siap membantu memfasilitasi baik itu universitas, kedutaan-kedutaan negara penyedia beasiswa untuk hadir di Aceh. Selain menyampaikan informasi beasiswa, kehadiran mereka ke Aceh juga berdampak pada ekonomi dan image Aceh yang aman dan terbuka.

“Kita berharap semoga kunjungan itu bisa memberikan hasil yang baik untuk pendidikan Aceh dan bisa kita dapatkan peluang kerja sama beasiswa secara fullfunded dari kampus-kampus Amerika,” harapnya.

Baca Juga: Beredar Nama Yuyun Istri Gubernur Nova Dalam Rombongan ke Amerika

Hal yang sama disampaikan  Ketua FORMAD Andri yang juga pengurus Diaspora Global Aceh (DGA). Ia meminta agar Pemerintah Aceh lebih efektif dan efisien dalam hal penggunaan dana rakyat di tengah kesulitan masyarakat.

Ia menilai langkah kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh dengan universitas luar negeri atau lembaga penyedia beasiswa sudah bagus, karenanya perlu didukung sebagai upaya mempersiapkan SDM Aceh yang berkualitas, tidak hanya cukup dengan mengandalkan dana APBA.

“Namun yang menjadi sorotan masyarakat  jumlah yang ikut serta menghadiri undangan pihak University Rhode Island sangat ramai dengan menggunakan dana APBA. Istri Gubernur, Biro Umum, Jubir Pemerintah Aceh, Anggota DPRA, yang menurut hemat kami tidak memiliki urgensi dalam kunjungan tersebut. Perlu adanya perencanaan, keterbukaan, maksud dan tujuan serta hasil yang dicapai,” tegasnya.[]