28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Hari Nakba, Kala Israel Menggelar Operasi Genosida di Palestina

AL QUDS | ACEH INFO – Warga Palestina di seluruh dunia tidak akan pernah melupakan petaka 15 Mei tahun 1948. Hari itu menjadi duka mendalam lantaran Israel menggelar operasi pembersihan etnis Palestina. Belakangan warga Palestina kerap memperingati 15 Mei dengan Hari Nakba.

Dilansir dari aljazeera.com, pasukan Zionis yang baru saja mendapat mandat dari Inggris mendeklarasikan berdirinya negara Israel di tanah Palestina pada 14 Mei 1948. Hal itu kemudian memicu perang Arab-Israel pertama.

Sebanyak 750.000 warga Palestina diusir dari rumah dan tanah mereka oleh pasukan militer Zionis. Mereka juga merebut 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Sementara 22 persen sisanya dibagi menjadi apa yang disebut sekarang sebagai Tepi Barat dan Jalur Gaza. Kedua wilayah tersebut masih berada di bawah Palestina, meski sudah terkepung dengan negara baru Zionis Israel.

Pertempuran antara kubu Arab dengan Zionis berlangsung hingga Januari 1949. Saat itu, perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan Mesir-Libanon-Yordania-Suriah masih ditempa. Alhasil gencatan senjata disepakati dan diakui dunia sekaligus menandakan tapal batas antara Tepi Barat dengan Israel.

Invasi Zionis dengan mendeklarasikan negara Israel di Palestina menjadi inti dari konflik selama beberapa dekade di Timur Tengah.

Israel Menghancurkan Sejumlah Desa Palestina

Antara 1947 dan 1949, pasukan militer Zionis menyerang kota-kota besar Palestina. Mereka telah menghancurkan sebanyak 530 desa. Sekitar 15.000 warga Palestina tewas dalam serangkaian kekejaman massal, termasuk puluhan pembantaian yang dilakukan Israel.

Pada 9 April 1948, pasukan Zionis melakukan kesalahan besar yang paling terkenal di desa Deir Yassin, di pinggiran barat Yerussalem. Lebih dari 110 pria, wanita dan anak-anak dibunuh oleh anggota milisi Irgun dan Stern Gang Zionis sebelum negara Israel berdiri.

Kekejaman Israel tersebut dirincikan secara gamblang oleh peneliti Palestina, Salman Abu Sitta, dalam bukunya The Atlas of Palestine. Dalam buku itu juga disebutkan apa yang terjadi pada 530 desa Palestina tersebut.

Hari Nakba, Kala Israel Menggelar Operasi Genosida Di Palestina
Foto: tempo. Co

Dimana Pengungsi Palestina Saat Ini?

Sekitar enam juta pengungsi Palestina saat ini tercatat tinggal di 58 kamp—yang tersebar di seluruh Palestina dan negara-negara tetangga. Dari jumlah itu, sebanyak 2,3 juta pengungsi Pelstina berada di Yordania dan mendapatkan bantuan pendidikan serta kesehatan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Selebihnya, sebanyak 1,5 juta para pengungsi Palestina berada di Gaza. Selain itu, 870 ribu lainnya mengungsi di Tepi Barat uang diduduki, sebanyak 570 ribu mengungsi di Suriah dan 48 ribu mengungsi di Lebanon.

Kamp-kamp terbesar pengungsi Palestina dapat ditemukan di Baqa’a, Yordania. Selanjutnya kamp pengungsi terbesar juga terlihat di Jabalia Gaza, Jenin Tepi Barat, Yarmouk di Suriah, serta Eand di El Hilweh Lebanon.

Lebih dari 70 persen penduduk Gaza adalah pengungsi. Sekitar 1,5 juta pengungsi tinggal di delapan kamp, di Jalur Gaza.

Para pengungsi tersebut dapat kembali ke rumah dan properti masing-masing dari tempat mereka dipindahkan. Hal ini diatur dalam Hukum Internasional sehingga menjadi harapan besar untuk para pengungsi Palestina agar dapat kembali ke kampung halaman mereka. Namun, penderitaan pengungsi Palestina tersebut belum dapat diselesaikan oleh dunia.

Di sisi lain, pemukiman komunitas Yahudi Israel terus tembuh secara ilegal di tanah Palestina. Pemukiman-pemukiman tersebut dikawal ketat oleh militer Israel. Al Jazeera mencatat, kini pemukiman ilegal itu telah mencapai 750 ribu di 250 wilayah—di Tepi Barat yang diduduki. Jumlah tersebut juga mencakup pemukiman ilegal zionis Yahudi di Yerussalem Timur.

Serangan terhadap pemukiman warga Palestina itu telah menjadi hal biasa di Tepi Barat dan Yerussalem Timur yang diduduki, rumah bagi sekitar tiga juta orang Palestina.

Pendudukan wilayah-wilayah Palestina serta pembangunan rumah-rumah warga Yahudi di Palestina mendapat dukungan penuh dari Israel. Pemerintah zionis tersebut bahkan turut menawarkan insentif dan perumahan bersubsidi bagi warga Yahudi untuk menetap di daerah pendudukan. Alhasil, populasi pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerussalem Timur yang diduduki kini tumbuh lebih cepat daripada populasi di Israel.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS