28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Jumlah Penduduk Miskin di Aceh Bertambah

BANDA ACEH | ACEH INFO – Persentase penduduk miskin di Aceh bertambah dari 15,33% menjadi 15,53% selama periode Maret 2021-September 2021. Data tersebut dikeluarkan Badan Pusat Statistik dalam data sensus yang dirilis pada Rabu, 2 Februari 2022.

“(Penduduk miskin) di daerah perdesaan naik 0,26 poin (dari 17,78 persen menjadi 18,04 persen) sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin naik sebesar 0,12 poin (dari 10,46 persen menjadi 10,58 persen),” bunyi laporan BPS tersebut.

Dari data tersebut diketahui jumlah penduduk miskin di Aceh pada September 2021 sebanyak 850,26 ribu orang. Jumlah ini bertambah sebanyak 16 ribu orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2021 yang jumlahnya 834,24 ribu orang.

Dalam data tersebut, BPS menyebutkan bahwa komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin dan listrik.

Pada periode Maret 2021-September 2021, tulis BPS, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikan dari 2,863 pada Maret 2021 menjadi 2,952 pada September 2021. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami kenaikan dari 0,749 pada Maret 2021 menjadi 0,813 pada September 2021.

Lebih lanjut, BPS menyebutkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Aceh yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,323 pada September 2021. “Angka ini sedikit mengalami penurunan dibanding Maret 2021 yang tercatat sebesar 0,324,” kata Kepala BPS Aceh, Ihasnurijal S.Si., M.Si, seperti dirujuk dalam laporan tersebut.

Ihasnurijal dalam laporan itu menyebutkan, persentase penduduk miskin di Aceh menunjukkan kecenderungan menurun selama periode tahun 2017 hingga 2021. Pada Maret 2017, menurutnya, persentase penduduk miskin Aceh mencapai 16,89 persen.

“Angka ini turun menjadi 15,92 persen pada September 2017. Kenaikan persentase penduduk miskin terjadi pada Maret 2018 yaitu menjadi 15,97,” lanjut Kepala BPS.

Sementara pada periode September 2018 hingga Maret 2020 persentase penduduk miskin di Aceh menunjukkan penurunan, “yaitu dari 15,68 persen (September 2018), 15,32 persen (Maret 2019), 15,01 persen (September 2019), 14,99 persen (Maret 2020) sementara pada September 2020 naik menjadi 15,43 persen.”

Selanjutnya, pada Maret 2021 turun menjadi 15,33 persen, dan September 2021 menjadi 15,53 persen.

Dilihat menurut jumlah, penduduk miskin di Aceh sedikit fluktuatif. Pada Maret 2017 jumlah penduduk miskin Aceh berjumlah 872,61 ribu orang, kemudian turun menjadi 829,80 ribu orang pada September 2017. Kondisi berbeda terjadi pada Maret 2018, dimana jumlahnya mengalami kenaikan menjadi 839,50 orang.

Pada periode September 2018 sampai dengan September 2019 jumlah penduduk miskin di Aceh menunjukkan penurunan, yaitu dari 831,50 ribu orang (September 2018) menjadi 819,44 ribu orang (Maret 2019) dan 809,76 ribu orang pada September 2019.

Jumlah penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan menjadi 814,91 ribu orang pada Maret 2020, dan kembali naik menjadi 833,91 ribu orang pada September 2020. Kenaikan jumlah penduduk miskin juga terjadi pada periode Maret 2021 menjadi 834,24 ribu orang, dan menjadi 850,26 ribu orang pada September 2021.

Secara khusus jika dilihat perkembangan tingkat kemiskinan di Aceh pada periode Maret 2021- September 2021, persentase penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan dari 15,33 persen menjadi 15,53 persen.

Berdasarkan daerah, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami kenaikan sebesar 0,26 poin, yaitu dari 17,78 persen pada Maret 2021 menjadi 18,04 persen pada September 2021 sedangkan di daerah perkotaan naik sebesar 0,12 poin, yaitu dari 10,46 persen menjadi 10,58 persen pada periode yang sama.

Dilihat menurut jumlah, penduduk miskin di daerah perdesaan meningkat sekitar 10.900 orang menjadi 654,79 ribu orang, sedangkan di daerah perkotaan pada September 2021 naik sekitar lima ribu orang menjadi 195,47 ribu orang dibanding Maret 2021.

BPS merincikan beberapa faktor yang diduga terkait dengan tingkat kemiskinan di Aceh pada periode Maret 2021-September 2021. Di antaranya lantaran sebagian besar penduduk Aceh bekerja di sektor pertanian.

Di sisi lain kondisi sektor pertanian di Aceh pada September 2021 belum sepenuhnya pulih. Hal ini, menurut BPS, tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi pertanian, kehutanan, dan perikanan pada Triwulan III masih terkontraksi baik secara q to q (-0,11%) secara y on y (-3,25%) maupun juga laju pertumbuhan Triwulan I hingga III 2021 terhadap Triwulan I hingga III 2020 c to c (-1,90%).

Faktor lain yang diduga terkait adalah luas panen padi Aceh mengalami penurunan sebesar 40,2 persen, yaitu dari 45.230,45 hektar menjadi 27.037,8 hektar. Data tersebut merupakan hasil dari KSA pada periode Maret 2021-September 2021.

“Demikian juga dengan produksi padi yang juga mengalami penurunan sebesar 39,3 persen dari 250.989,71 Ton-GKG menjadi 152.260,69 Ton-GKG,” kata Kepala BPS Aceh.

Selanjutnya faktor yang diduga terkait adanya penurunan sub sektor tanaman pangan pada September 2021, meskipun secara umum Nilai Tukar Petani (NTP) terjadi peningkatan. Pada September 2021, menurut BPS, sub sektor tanaman pangan tercatat sebesar 96,56. Kondisi ini lebih rendah dibanding Maret 2021 yang mencapai sebesar 99,13.

“Konsumsi rumah tangga juga masih belum sepenuhnya stabil dimana sisi pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga Triwulan I sd III 2021 terhadap Triwulan I sd III 2020 c to c masih terkontraksi (-0,66%),” ungkap Kepala BPS dalam laporan tersebut.

Berdasarkan data progres penyaluran Bansos sembako alokasi Juli-September 2021 per 2 Oktober 2021 baru tersalur 70,2% dari pagu KPM. Demikian juga yang tergambar melalui Susenas September 2021 dimana terjadi penurunan persentase rumah tangga penerima program sembako pada khususnya pada desil 1.

Faktor terkait lainnya diduga masih tingginya pengangguran di Aceh.

“Berdasarkan Sakernas Agustus 2021 masih terdapat sekitar 207 ribu penduduk usia kerja di Aceh yang terdampak Covid-19, baik itu menjadi pengangguran, sementara tidak bekerja, pengurangan jam kerja dan lainnya,” pungkas Kepala BPS Aceh.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS