28.5 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Utara Capai 6.155 Ekor, 1.584 Sembuh

LHOKSUKON | ACEH INFO – Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara menyampaikan bahwa per tanggal 20 Juni 2022 sudah 6.155 ekor hewan ternak terindikasi terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Aceh Utara Ir. Lilis Indriansyah, MP melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet drh. Cut Teti Udiati TZ menyampaikan bahwa di Aceh Utara jumlah hewan ternak sudah terindikasi PMK mencapai enam ribu ekor, meskipun jumlah ternak yang sembuh juga meningkat.

“Kita di Aceh Utara, sudah mencapai 6 ribu ekor tetapi angka kesembuhan juga sudah lumayan yaitu 1.584 ekor, ternak yang mati 29 ekor, dan potong paksa 2 ekor, karena kondisi ternak sudah lemah dan tidak mungkin untuk sembuh,” ujar Kabid Keswan kepada acehinfo.id pada Senin (21/6/2022).

Lebih lanjut Kabid Keswan mengatakan bahwa Dinas telah melakukan percepatan pendistribusian obat yang seharus di bulan Oktober ke bulan Juni yang nantinya akan segera disalurkan kepada petugas yang selanjutnya akan melakukan pengobatan kepada ternak masyarakat yang terindikasi PMK.

“Saat ini Dinas telah melakukan pergeseran obat yang seharus di bulan Oktober ke bulan Juni, untuk mempercepat penanganan PMK,” ungkapnya.

Pihak Dinas menghimbau agar masyarakat tidak panik dengan kasus penyakit ini karena tidak bersifat zoonosis (tidak menular ke manusia).

“Masyarakat tidak perlu panik, PMK tidak menular ke manusia, dagingnya bisa dikonsumsi dengan proses pengolahan yang sempurna dan penyakit ini dapat disembuhkan, terbukti dengan adanya laporan dari petugas yang menyatakan bahwa banyak ternak yang sembuh,” terangnya.

Sementara itu pegiat pertanian dan peternakan Aceh, Zulfikar Mulieng kepada acehinfo.id menyampaikan pandangannya terhadap Zona Kuning PMK di Aceh Utara.

“Aceh Utara termasuk yang cepat mengatasi penyebaran dengan menutup pasar hewan di sejumlah tempat seperti di Panton Labu,” katanya.

Menurut alumni IPB Bogor ini pihak dinas terkait perlu melakukan pemantauan dan pemeriksaan rutin kepada hewan ternak.

“Dinas perlu mendorong kembali fungsi mantri hewan untuk lebih proaktif dalam mencegah, menangani, dan mengedukasi peternak untuk memutus mata rantai penyebaran virus,” ujar ketua Gerakan Pemuda Berusaha Tani (GEPEUBUT) Aceh itu.

Ia menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kebutuhan daging pada hari raya Idul Adha mendatang.

“Menyambut meugang dan kurban masyarakat tidak perlu khawatir, yang penting proses penyembelihan hewan meugang dan kurban bebas dari ternak terpapar PMK, harus bisa dipastikan dengan melakukan pemantauan di pusat-pusat pemotongan hewan ternak, lalu distribusi daging hewan ternak yang terpapar PMK juga harus diawasi,” terangnya.

Berdasarkan hasil pantauan pasar, harga daging sapi masih stabil berada di kisaran Rp 150 – 160 ribu per kilogram, belum ada kenaikan signifikan akibat merebaknya PMK.

spot_img
Kontributor :Amrizal Abe

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS