28.3 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Pembiayaan Perbankan di Aceh Hanya Tumbuh 11,78 Persen

BANDA ACEH | ACEH INFO – Pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Aceh pada Juli 2023 tumbuh 11,78 persen (yoy) menjadi Rp36,47 triliun, tumbuh 1,05 persen dari Juni 2023 sebesar Rp36,10 triliun. Pembiayaan ke sektor konsumtif menurun, sementara pembiayaan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat.

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri melalui siaran tertulis baru-baru ini. Yusri menjelaskan, Financing to Deposit Ratio (FDR) bank umum di Aceh pada Juli 2023 tercatat 94,22 persen atau lebih tinggi dari FDR bank umum nasional sebesar 82,90 persen. Hal itu selain disebabkan peningkatan pembiayaan juga karena Dana Pihak Ketiga (DPK) sedikit turun sebesar 0,37 persen (mtm) dari Rp38,86 triliun menjadi Rp38,71 triliun.

Sementara itu rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) bank umum di Aceh sebesar 1,94 persen atau lebih baik dari rasio NPF bank umum nasional sebesar 2,51 persen. Rasio risiko atas kredit (Loan at Risk/LaR) bank umum di Aceh sebesar 6,69 persen, turun dari bulan sebelumnya sebesar 7,00 persen dan jauh lebih baik dari LaR bank umum nasional sebesar 12,59 persen.

“Pembiayaan ke sektor konsumtif agak turun dari bulan sebelumnya, sejalan dengan terjadinya peningkatan porsi pembiayaan produktif. Pembiayaan ke UMKM juga meningkat sekitar 27,65 persen,” jelas Yusri.

Baca Juga: Market Share Perbankan Syariah Tumbuh Konsisten

Yusri merincikan, porsi pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan untuk modal kerja Juli 2023 sebesar 18,22 persen (Juni 2023: 18,32 persen) dan porsi pembiayaan investasi sebesar 13,11 persen (Juni 2023: 12,63 persen), sehingga porsi pembiayaan konsumsi turun menjadi 68,67 persen (Juni 2023: 69,05 persen).  Kemudian porsi pembiayaan kepada UMKM meningkat menjadi 27,65 persen (Juni 2023: 27,32 persen).

Meskipun penyaluran pembiayaan pada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (termasuk multiguna) masih mendominasi sebesar 58,48 persen namun porsi tersebut terus turun dari Mei 2023 sebesar 59,50 persen dan Juni sebesar 58,85 persen.

Kemudian porsi pembiayaan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 14,57 persen (Juni 2023: 14,64 persen), pembiayaan sektor kepemilikan rumah tinggal sebesar 7,62 persen (Juni 2023: 7,61 persen), pertanian perburuan dan kehutaanan sebesar 5,50 persen (Juni 2023: 5,32 persen) serta industri pengolahan dan kepemilikan kendaraan bermotor menjadi masing-masing 3,25 persen dan 2,26 persen (Juni 2013: 3,21 persen dan 2,27 persen).

Baca Juga: Anak Muda Aceh Bergeliat di Pasar Modal

Selain itu tambah Yusri, rentabilitas bank umum Juli 2023 terjaga positif tercermin dari rasio ROA sebesar 2,79 persen dari Juni 2023 sebsar 2,77 persen dengan kondisi likuiditas yang kuat tercermin dari rasio Current Account to Saving Account yang tinggi sebesar 76,25 persen turut (Juni 2023: 75,28 persen) mempengaruhi efisiensi pada bank umum di Aceh.

“Untuk memperkuat penerapan tata kelola, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 17 tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, selain melakukan penginian terhadap ketentuan tata kelola bank umum sebelumnya, juga mengatur terkait remunerasi, aspek pemegang saham terkait dividen, penerapan Strategi Anti-Fraud, penerapan keuangan berkelanjutan, dan tata kelola dalam KUB,” tambah Yusri.

Penyempurnaan POJK tata kelola ini telah mengacu dan diselaraskan pada berbagai standar internasional antara lain Basel Committee on Banking Services (BCBS), Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), ataupun Internatioal Finance Corporation (IFC).[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS