Orang Aceh tentu sudah tidak asing lagi dengan bhoi, bolu khas Aceh yang konon katanya dulu hanya dinikmati oleh kaum bangsawan saja.
Kata sahibul riwayat, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, bhoi menjadi bandingan “kasta” keluarga dari seorang wanita yang ingin menikah. Bhoi dihidangkan kepada mempelai pria sebagai syarat adat yang wajib dipenuhi.
Hingga kini, di beberapa daerah tradisi memberi kue bhoi ini masih lestari, meskipun sudah berbilang abad, bhoi tetap eksis di Aceh bahkan sering dihidangkan di berbagai acara seperti hantaran pernikahan, pesta khitanan anak atau sunatan Rasul hingga kenduri kematian.
Kini bhoi sudah tak lagi menjadi penentuan derajat seseorang, bahkan saat kue manis berbahan dasar tepung terigu ini sudah menjadi oleh-oleh pilih wisatawan saat berkunjung ke Aceh.
Tidak seperti kue pada umumnya, bhoi memiliki tingkat ketahanan lumayan lama. Beberapa sumber menyebutnya, dulunya bhoi dibuat dengan tepung beras dan telur bebek, mahalnya nilai jual bahan dasar pembuatan orang jaman mencoba bereksperimen menggunakan telur bebek dengan telur ayam, tepung beras diganti dengan tepung terigu. Percobaan tersebut berhasil membuat bhoi menjadi lembut.
Baca Juga: Kuah Eungkot Keureulieng Kuliner Para Raja
Apabila saat membeli bhoi dan Anda mendapati kue ini sudah keras, itu berarti kue tersebut sudah berumur seminggu namun tetap bisa dinikmati hanya saja tekstur sudah tak selembut awalnya.
Tidak perlu repot mencari penjual kue ini, di berbagai pasar tradisional sering dijajakan dengan berbagai bentuk dan ukuran sehingga Anda tetap bisa menikmatinya. Bhoi biasanya dinikmati dengan segela kopi atau teh, cocok juga dijadikan kue untuk dihidangkan kepada tamu. Cocok pula dinikmati saat sedang bersantai.
Membuat bhoi ini tergolong susah-susah gampang, betapa tidak. Secara penyiapan bahan bhoi sangat mudah dicari sedangkan saat memanggang butuh kesabaran ekstra. Tidak pas waktu sedikit saja kue akan hangus, terlalu cepat diangkat kue tidak sempurna seperti yang diinginkan.
Bhoi bila dipanggang dengan manual akan menghasilkan aroma gurih lebih ekstra, berbeda dengan menggunakan kompor. Namun demikian menggunakan cara tradisional akan memakan waktu dan konsistensi pengecekan yang terbilang ribet untuk Anda yang suka gak sabaran.
Baca Juga:Ke Aceh Jangan Lupa Nikmati Kuliner Legendaris Kuah Cue
Berikut resep kue bhoi yang Aceh Info siapkan, semoga bermanfaat. Anda membutuhkan bahan-bahan seperti, 300 gr tepung terigu, 300 gram gula pasir, 6 butir telur ayam, vanili secukupnya sesuaikan dengan tingkat keharuman yang anda inginkan. Siapkan ¼ sendok teh soda kue bubuk dan margarin untuk olesan pada cetakan. Hanya ini saja yang perlu anda siapkan. Mudah bukan.
Nah untuk alat memasak anda perlu menyiapkan cetakan berbahan dasar kuningan, cetakan ini mudah didapatkan di rumah-rumah orang tua jaman, atau kalau tidak anda dapat membeli di pasar tradisional. Banyak yang menjual cetakan ini dengan dua macam bentuk bunga dan ikan.
Sementara itu jika anda ingin memasak bhoi dengan menggunakan cara tradisional anda harus menyiapkan pasir dan tanah, dandang bekas ukuran besar, kayu bakar, hingga kulit kelapa yang sudah tua (tapeh). Bila ingin memasak bhoi dengan kompor gas cukup siapkan cetakan dan oven.
Lalu bagaimana instruksi yang harus anda lakukan? Siapkan wadah besar untuk kocok adonan telur dan gula, pastikan adonan ini mengembang dengan baik. Tambahkan vanili serta soda kue agar adonan tidak amis lalu kocok lagi semua bahan hingga menyatu. Kemudian tambahkan bahan kering lainnya seperti tepung yang sudah diayak aduk hingga tercampur rata.
Langkah terakhir setelah semua bahan siap diaduk, adonan tinggal dicetak sesuai dengan metode bakar yang Anda inginkan. Tunggu sampai kue matang dan kue ini sangat nikmat apabila disantap dalam kondisi masih hangat.
Sajikan dengan teh atau kopi, bila ingin disimpan sebagai stok cemilan di rumah pastikan bhoi sudah dingin dan dimasukkan ke toples atau wadah yang kedap udara, dengan begitu bhoi akan lebih tahan lama. Selamat mencoba.[]
PENULIS : HELENA
